Malam ini...
Bersama sepi, kunyanyikan nada-nada dihati, kupersembahkan untukmu yang sempat kumiliki.
Diiringi sunyi kumenari, berlari dan berputar kesana kemari. Mencari serpihan hati yang gagal bersemi.
Tak ada lelah yang menghampiri, aku terus menari bersama alunan sunyi, satu persatu aku kumpulkan patahan hati yang terberai, Di sebuah ruangan yang kunamai ruang "patahan hati".
Aku yang sedari tadi menari, kini aku duduk bertepi, sudah terkumpul semua patahan hati, kini aku sibuk menyusun satu persatu patahan hati agar menjadi utuh kembali.
Seketika aku terdiam, membuka kembali memori, aku menemukan janji yang kau ingkari ada disebuah patahan hati. Aku teringat, kau pernah berjanji akan membawaku pergi ke tempat yang paling aku sukai. Namun, Nyatanya kau pergi dengan dia, kau tega mengkhianatiku dengan temanku sendiri. Aku terisak saat itu juga, aku larut dalam emosi.
Hingga aku tak sadarkan diri, ternyata malam yang sunyi sepi telah berganti pagi, disela-sela jendela sang mentari telah menyambutku dengan sinarnya yang berseri-seri.
Aku pun semakin bergegas cepat, menyusun satu patahan hati lagi.
Akhirnya, hatiku telah nampak utuh kembali, meski dipenuhi luka di sana-sini. Aku harus tetap berdiri melewati hari-hari tanpamu lagi.
Biarlah waktu yang akan mengobati, perihal perih dan sakitnya hati. Kita syukuri dan nikmati fase-fase penyembuhan ini.
Tak perlu di sesali apa yang telah terjadi, kita hilangkan rasa dendam dihati, kita sambut hari baru tanpamu dengan senyuman, semangat dan penuh arti.
Bandung, 03 Februari 2017
#30DWC #Day3 #30DWCjilid4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar