Minggu, 19 Februari 2017
Hadirmu (Hari itu)
Disadari atau tidak hadirmu telah mengembalikan harap-harapku yang sempat aku enyahkan; perihal hati.
Semenjak waktu mempertemukan kita, aku kembali merasa. Adanya debar dalam dada.
Malam ini aku ingatanku ingin menyapamu. Kamu yang kala itu menemaniku. Di akhir tahun dua ribu enam belas.
Masih ingat denganku?
Aku yang hari itu duduk di sampingmu. Mendengarkan keluh kesahmu, di masalalu. Ceritamu membuatku haru. Hingga aku tak mampu berkata-kata, aku hanya mampu tersenyum semu. Ada seribu tanya didada yang sebenarnya ingin aku pertanyakan kala itu. Bukan tentang kisah di masalalu-mu. Tapi tentang rencana Tuhan, rencana Tuhan mempertemukan kita melalui pesona yang kau pancarkan. Caramu menyampaikan cerita tentang "kegilaanmu" dulu. Yang membuatmu menjadi seperti sekarang. Lelaki yang kupikir cukup hebat diusiamu saat ini. Mungkin aku terlihat sedikit berlebih, tapi itulah yang kurasa dan kulihat, aku tak mampu berdalih.
Selepas pertemuan itu, kau meninggalkan bekas yang tak mampu aku lupa hingga detik ini; malam ini. Entahlah, semua datang begitu saja. Rasa yang tak pernah ku-undang dan tak pernah aku rencanakan sebelumnya. Rasa suka dan kagum padamu yang sederhana.
Selepas pertemuan itu, aku mulai menunggumu. Ada resah yang menunggu kabar darimu. Ada sendu yang tumbuh tersebab rindu. Ada tanya yang membutuhkan jawab. Apakah yang kau rasa juga sama dengan yang kurasa? Ataukah hanya aku yang merasa? Entahlah, Kau memang selalu meninggalkan banyak tanya. Ketika aku denganmu ataupun ketika aku tanpamu.
Bahkan sampai saat ini. Kau masih meninggalkan jejak penuh tanda tanya.
Malam ini ingatanku hanya ingin menyapamu. Mungkin aku rindu. Rindu padamu, yang entah dimana kini.
Semoga kau masih ingat dengaku dan hari itu.
Salam Rindu, dariku untukmu.
Bandung, 18 Februari 2017 | 22.07 WIB
#30DWC #Day18 #30DWCjilid4
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar