Minggu, 21 Mei 2017

UNTUKMU, CALON IMAM(ku)


Untukmu, calon Imam(ku),

Bagaimana kabarmu hari ini? baik-baik saja ‘kan? Bagaimana hari-harimu, melelahkan?  Bagaimana perjalananmu menujuku? Apakah jalannya berliku? Apakah kau bisa melewatinya dengan mudah? Ataukah begitu sulit untuk kau lalui? Sudah sampai mana perjalananmu menujuku? Apakah baru mulai melangkah? Atau sudah setengah perjalanan? Ataukah kau sudah sangat dekat? Ataukah kau hilang arah, lalu singgah di lain tempat? Entahlah, sampai detik ini Tuhan masih belum juga mempertemukan kita,  sedangkan tanda tanya dalam otakku terus saja menerka-nerka. Bagaimana kau, siapa kau, dari kota mana kau berasal, dan lain sebagainya.

Untukmu, calon Imam(ku),

Aku di sini masih setia menunggu kedatanganmu. Aku di sini masih sendiri, menjaga diriku sebaik-sebisa mungkin. Terkadang aku begitu merindu akan sosokmu. Meski aku belum pernah melihat wajahmu seperti apa, terkadang rasa rindu itu tiba-tiba saja ada. Merasuk, menyesakan dada.  Bagaimana denganmu? Apakah kau merasakan hal yang sama denganku? Apakah kau merindukan hadirku juga?  Semoga, kau pun, iya.

Untukmu, calon Imam(ku),

Aku yakin, kau adalah Ciptaan TerbaikNya yang Tuhan takdirkan untukku. Aku juga yakin di mana tempatmu berdiri saat ini adalah tempat terbaik untukmu menurut-Nya. Kau tak usah Takut, aku di sini tak hanya berdiam diri saja, aku tak henti berdoa memohon RestuNya, untuk segera mempertemukan kita di waktu yang sebaik-baiknya. Selain itu, di sini aku juga  sibuk memperbaiki diri dan mempersiapkan diri agar menjadi Ibu yang baik untuk anak-anak kita, kelak.

Untukmu, calon Imam(ku),

Aku sudah tak sabar, ingin membagi cerita denganmu. Cerita perihal kesal, sedih, bahagia juga kecewa. Yang mungkin kelak akan mewarnai hari-hariku denganmu. Dan juga kelak ketika kita telah terikat dalam janji suci. Maukah kau menuntunku menuju SurgaNya? Menjadikanku satu-satunya? Juga membangun Istana di SurgaNya?

Untukmu, Calon Imam(ku),

Semoga Tuhan segera mempertemukan kita dengan cara terbaikNya diwaktu dan tempat yang tepat.

Untukmu, Calon Imam(ku),

Sampai bertemu, pada suatu waktu.




Bandung, 20 Mei 2017 | 22: 18 WIB

Note: Ditulis untuk meredakan keresahan--ketika aku menunggumu--wahai calon Imamku yang entah siapa dan dimana kini berada. hehee