Senin, 12 November 2018

#RandomWrite

Pada suatu hari

Hari itu adalah hari tidak pernah aku bayangkan akan terjadi dalam hidupku. Selapas kata pergi dan saat aku sedang mati-matian menyembuhkan luka patah hati. Tuhan membawamu kembali.

Ini adalah ceritaku, pada saat semesta mempertemukan kau dan aku, lagi. Debar dalam dada tak bisa aku hindari sejak pagi, pikiran dalam kepala terus berputar memikirkan tentang aku harus bersikap bagaimana dan apa yang akan terjadi nanti, dan hati, tak usah ditanya lagi, selepas perpisahan yang kita sepakati, aku tidak pernah melihatmu lagi, hari itu untuk pertama kalinya mataku menatapmu begitu dekat, begitu lekat.

Kau masih saja sama seperti kau yang dulu, tidak ada yang berubah. Tetap dingin, dan tetap seperti kau yang dulu; kau yang pandai menyembunyikan perasaan.

Begitu banyak tanya dalam kepala yang ingin aku tanyakan, namun hanya diam yang mampu aku lakukan. Menikmati kebersamaan denganmu dalam keterdiaman. Namun, meskipun demikian, bagiku itu adalah hari yang paling mengesankan, yang tak akan pernah terlupakan.

Terima kasih aku ucapkan pada Sang Pencipta, karena telah memberiku kesempatan.

Terima kasih untuk bulan Oktober.

-----

Akhirnya aku bisa merasakan;
hari dimana aku bisa dengan leluasa menatapmu setiap waktu, dimana aku mengetahui semua hal yang kamu lakukan tanpa perlu mengajukan pertanyaan, dimana aku bisa berkomunikasi denganmu tanpa dibatasi teknologi.

Di bawah remang cahaya bintang sesekali aku menatapmu. Di bawah langit malam, aku harap kamu mendengar isi hatiku; aku ingin waktu berhenti sejenak, aku ingin menikmati malamku lebih lama denganmu, ujarku dalam hati.

Untukmu, sampai jumpa dilain kesempatan.
Semoga kau, juga aku, selalu bahagia dalam setiap keputusan yang kita pilih.