Kamis, 09 Maret 2017

Membiarkanmu tetap Ada

Sering kali mereka berkata"sudahlah ikhlaskan saja, lupakan saja, lepaskan saja segala perihal tentangnya". Namun, aku hanya bisa tersenyum. Merasakan sesaknya dalam dada.

Untuk saat ini. Masih bayangmu yang bersemayam direlung jiwa. Meski tak ada lagi kabar yang kuterima. Hatiku masih sabar. Mendoakan yang terbaik untuk kita.

Perihal melepaskan, mengikhlaskan ataupun melupakan. Kukira melakukannya  tidak semudah mengatakannya. Sebab, hatilah yang berperan dan merasakan.

Ketika hati tlah saling bertautan. Aku yakin. Tidak ada satu orang pun yang dapat menepisnya. Mungkin raga kita bisa berpura-pura, tapi aku yakin hati tidak akan pernah bisa. Hati akan tetap merasakannya. Bahkan, jika kau pergi ke ujung dunia untuk menghindarinya. Perasaan itu akan tetap ada.

Maka, aku tidak akan mati-matian melupakan, melepaskan atau mengikhlaskan kepergianmu.
Kubiarkan Waktu yang membawamu hilang perlahan. Hingga perasaan-perasaan yang bermekaran akan terkikis dengan sendirinya. Kubiarkan namamu tetap ada dalam dada. Hingga, entah sebagai apa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar