Sabtu, 18 November 2017

Entahlah, akhir-akhir ini aku lebih senang menjadi pemerhati dan perasa. Memperhatikan apapun yang mataku lihat, dan apapun yang aku rasakan. Aku sempat memperhatikan dia yang tak pernah mau mengalah dan selalu merasa paling benar. Aku sempat memperhatikan mereka yang sibuk dengan ambisinya masing-masing. Aku juga pernah berandai-andai menjadi orang lain, menduga tentang *Bagaimana  rasanya aku jika menjadi orang lain(orang itu)* berkali-kali aku berbincang dengan diri sendiri.


Bukan, aku bukan sedang mengkoreksi kesalahan atau mencari-cari kelemahan orang lain. Aku hanya sedang merasa butuh banyak gambaran tentang kehidupan. Tentang keanekaragaman . Dan yang paling utama adalah Aku sedang berkaca dengan diriku sendiri. Apakah aku seperti mereka? Apakah aku seperti dia? Hal apa saja yang sudah aku lakukan?Aku juga sempat memperhatikanmu sejenak, kamu yang tak pernah membalas perhatianku. Mengapa? Mengapa kamu mengabaikan aku? Gumamku. Aku terdiam, menginterogasi diri sendiri. Sudah berapa banyak orang yang aku abaikan hanya karena aku terlalu focus pada satu orang? Sudah berapa banyak orang yang mungkin merasa sakit hati karena aku hanya membalas perhatiannya seperlunya, atau mungkin tidak sama sekali?

Terkadang kita hanya memikirkan kepentingan diri sediri, tanpa memikirkan efek bagi sekeliling kita. Kita lupa, bahkan mungkin kita sengaja tak mempedulikannya, hanya demi tercapainya ambisi kita. Kita membenarkan cara yang salah, untuk menyelsaikan masalah. Berkacalah, sebentar. Pernahkah kita melakukan hal seperti itu?
----
Banyak hikmah yang kudapati akhirnya. Bahwa setiap orang memiliki tujuan masing-masing. Bahwa mereka mempunyai cita-cita yang berbeda. Bahwa mereka menginginkan sesuatu hal yang  lain dari pada yang lain. Bahwa mereka melakukan suatu kegiatan tersebab adanya harapan dan impian. Dan bahwa setiap orang dianugerahi masalah yang tak sama.
Aku, kamu, dia, dan mereka. Kita sama. Manusia. Hanya saja: tujuan, cita-cita, ujian/cobaan, harapan dan impian kita yang berbeda.



Bandung, 18 November 2017


Tidak ada komentar:

Posting Komentar