Lani Utami
Tentang aku, tentang kamu, tentang kita dan tentang mereka :)
Selasa, 21 Juli 2020
Untukmu ( tiga )
Senin, 22 Juni 2020
Untukmu (dua)
Untukmu Tara Mandalika,
Rabu, 17 Juni 2020
Untukmu (satu)
Kamis, 08 Agustus 2019
Sejenak Kembali Mengingat
Coba diingat kembali, siapa yang selalu bersedia menerima dan menemani saat kamu sedang tidak baik-baik saja, ingat kembali siapa yang selalu kamu cari dan temui saat keadaan membuatmu hampir hilang arah, coba diingat kembali siapa yang kamu cari untuk kamu jadikan tempat berbagi cerita terpahit yang pernah kamu alami, dan coba ingat kembali bagaimana saat kamu memulai sebuah perjalanan, siapa yang tidak pernah melepaskan genggaman tangan, menjadi supporter terdepan??
Minggu, 17 Maret 2019
Maret
Setelah sekian lama menghilang,
Jika masih setengah hati kamu
berjuang,
untuk apa kamu kembali datang?
Pada awalnya aku pikir perbedaan bisa menyatukan kamu dan aku,
aku pikir kamu dan aku sama seperti mereka yang bisa bersatu meski banyaknya
perbedaan. Ternyata bagi kamu dan aku, tidak berlaku.
Berkali mencoba berbenah, mencari titik tengah, namun tak menemukan
jalan keluarnya, hingga pada akhirnya saling menyerah adalah pilihan yang
terbaik menurut kamu dan aku.
Aku tahu tangisku tidak akan merubah keadaan
Tapi hanya itu yang bisa aku
lalukan
Barangkali hanya aku yang
merasakan kekecewaan
Tidak apa-apa, aku pikir itu sebagai
tanda bawha aku masih memiliki perasaan
Tak perlu lagi hadirkan tanya,
perihal siapa yang benar atau salah
Cerita kita, berakhir sudah
Untukmu,
Terima kasih sudah kembali untuk
yang kesekian kalinya
Selamat berjuang, selamat mencari
jalan pulang
Semoga kebahagiaan selalu
menyertaimu
Bandung, 16 Maret 2019
----
Kamis, 07 Februari 2019
#ceritaJanuari PART 1 (Lani curhat)
Senin, 12 November 2018
#RandomWrite
Pada suatu hari
Hari itu adalah hari tidak pernah aku bayangkan akan terjadi dalam hidupku. Selapas kata pergi dan saat aku sedang mati-matian menyembuhkan luka patah hati. Tuhan membawamu kembali.
Ini adalah ceritaku, pada saat semesta mempertemukan kau dan aku, lagi. Debar dalam dada tak bisa aku hindari sejak pagi, pikiran dalam kepala terus berputar memikirkan tentang aku harus bersikap bagaimana dan apa yang akan terjadi nanti, dan hati, tak usah ditanya lagi, selepas perpisahan yang kita sepakati, aku tidak pernah melihatmu lagi, hari itu untuk pertama kalinya mataku menatapmu begitu dekat, begitu lekat.
Kau masih saja sama seperti kau yang dulu, tidak ada yang berubah. Tetap dingin, dan tetap seperti kau yang dulu; kau yang pandai menyembunyikan perasaan.
Begitu banyak tanya dalam kepala yang ingin aku tanyakan, namun hanya diam yang mampu aku lakukan. Menikmati kebersamaan denganmu dalam keterdiaman. Namun, meskipun demikian, bagiku itu adalah hari yang paling mengesankan, yang tak akan pernah terlupakan.
Terima kasih aku ucapkan pada Sang Pencipta, karena telah memberiku kesempatan.
Terima kasih untuk bulan Oktober.
-----
Akhirnya aku bisa merasakan;
hari dimana aku bisa dengan leluasa menatapmu setiap waktu, dimana aku mengetahui semua hal yang kamu lakukan tanpa perlu mengajukan pertanyaan, dimana aku bisa berkomunikasi denganmu tanpa dibatasi teknologi.
Di bawah remang cahaya bintang sesekali aku menatapmu. Di bawah langit malam, aku harap kamu mendengar isi hatiku; aku ingin waktu berhenti sejenak, aku ingin menikmati malamku lebih lama denganmu, ujarku dalam hati.
Untukmu, sampai jumpa dilain kesempatan.
Semoga kau, juga aku, selalu bahagia dalam setiap keputusan yang kita pilih.